Anda akan gunakan mobil listrik ? Ini yang harus diperhatikan agar tak alami masalah

photo author
- Selasa, 23 Januari 2024 | 10:30 WIB
General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwin Tristanto saat memberikan paparan di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).  (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwin Tristanto saat memberikan paparan di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)



HARIAN MERAPI - Bila Anda memutuskan untuk menggunakan mobil listrik, maka perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.


Dua hal di antaranya adalah Anda perlu mempertimbangkan waktu dan rencana perjalanan. Ini akan berkaitan dengan kapan waktunya charging baterai.


Hal tersebut diingatkan General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwin Tristanto di xEV Center, Karawang, Jawa Barat baru-baru ini.

Baca Juga: Di Hadapan Relawan ETAS, Prabowo Tegaskan Kekerasan Bukan Jalan Menuju Kekuasaan


"Andaikata traveling, ke SPBU ngisi cuma dua menit tiga menit, selesai. Kalau BEV kan harus charging artinya ada yang harus di-sarcrifice waktunya customer. Nah memang behavior itu yang memang perlu disesuaikan," ujar dia.

Irwin mengatakan pengguna mobil listrik perlu merencanakan perjalanannya termasuk menghitung kecukupan baterai mobil dengan jarak yang akan ditempuh.

"Harus sudah lebih ter-planning mau ke mana. Dia bisa mengestimasi km tersisa berapa kan ada informasinya. Misalnya akan menempuh 100-200 km, baterai cukup enggak, artinya perlu di-charge. Amannya sampai rumah di-charge, itu pun kalau cukup. di rumah ada charging," jelas dia.

Berbicara pengisian daya untuk kendaraan listrik di rumah misalnya, setidaknya diperlukan kapasitas daya minimal 3000 VA.

Baca Juga: Sambut Tahun Naga, Vespa 946 Dragon Edisi Terbatas Hanya Diproduksi 1.888 Unit

Pembahasan mengenai pentingnya perilaku berkendara dalam konteks mobil listrik juga disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam dalam kesempatan yang sama. Dia lalu menuturkan tentang pentingnya perilaku berkendara yang aman.

"Khusus untuk mobil listrik ini behavior harus berubah. Safety behavior juga harus lebih baik. Bicara mobil listrik bukan hanya mengenai nikelnya, mobilnya, tetapi harus berbicara mengenai orangnya," ujar dia yang juga berpendapat ke depannya diperlukan revolusi berkendara.

Bob Azam lalu mengatakan bahwa nantinya tidak menutup kemungkinan kendaraan listrik menjadi alat transportasi alternatif masyarakat misalnya di perkotaan.

"Mungkin akan jadi kendaraan alternatif di perkotaan, bisa di-charging di rumah. Mungkin starting dengan yang sifatnya practical seperti itu. Kita juga masih menerka-nerka," demikian kata dia.

Baca Juga: Flypower Kontrak Tiga Pebulu Tangkis Putri Denmark

Kemudian, berbicara tentang teknologi baterai menyentuh penggunaan nikel, dia menuturkan Toyota mempertimbangkan keefisienan teknologi dan mencari solusi untuk mendukung industri nikel di Indonesia.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X