HARIAN MERAPI - Maroko berusaha membuat sejarah Piala Dunia ketika Sabtu (10/12/2022) malam nanti bertemu dengan Portugal dalam perempat final Piala Dunia 2022. Mereka mengaku tidak puas sekalipun telah membuka babak baru dalam sepak bola Arab.
Pelatih Walid Regragui menyatakan timnya mengawali turnamen ini dengan status underdog tetapi telah membuktikan diri justru telah menjadi penantang sejati yang lapar kemenangan.
Jika mereka menang dalam laga di Stadion Al Thumama ini, maka Maroko menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar dan sekaligus negara Arab pertama yang melaju ke delapan besar.
Baca Juga: Beda peruntungan antara Messi dan Neymar
"Kami telah mencapai hal-hal hebat tetapi kami merasa belum cukup, kami ingin melangkah lebih jauh," kata Regragui seperti dikutip Reuters. “Kami telah membuktikan bahwa semua analis data salah tentang peluang kami kala melawan Belgia dan juga Spanyol. Mereka semua beranggapan kami akan kalah melawan mereka."
Maroko finis di puncak grup setelah imbang melawan Kroasia dan mengalahkan Belgia dan Kanada, sebelum menumbangkan Spanyol melalui adu penalti pada babak 16 besar.
Tapi langkah jauh mereka itu dibayar mahal dengan kemungkinan absennya Nayef Aguerd akibat cedera hamstring. Kapten Romain Saiss dan Sofyan Amrabat yang merupakan pemain pekerja keras di tengah, juga terancam absen karena cedera.
"Kami tak akan menyembunyikan fakta bahwa kami sudah kelelahan," kata Regragui.
“Tapi ketika Anda sudah melangkah sejauh ini dalam turnamen semacam ini, maka Anda harus mengandalkan semua orang yang ada dalam skuad. Jadi, jika Nayef tak bisa bermain, maka yang lain siap menggantikannya."
Baca Juga: Catat! Jadwal semifinal World Tour Finals 2022, ada perseteruan antara Ginting dan Jojo
Artikel Terkait
Klasemen akhir Grup F Piala Dunia 2022: Maroko finis di puncak, Belgia tersingkir
Portugal gasak Swiss 6-1, hadapi Maroko di perempat final Piala Dunia 2022
Maroko ke perempat final Piala Dunia 2022, usai kandaskan Spanyol lewat adu penalti, ini hasil lengkapnya
Spanyol kalah adu penalti oleh Maroko, Sergio Busquet: tersingkir lewat cara yang kejam
Spanyol tersingkir setelah dilibas Maroko, Luis Enrique tetap jadi pelatih Spanyol, ini alasannya