Baca Juga: KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 28: Sukma dan Raga Widya Disesatkan, Nur Dilindungi Mbah Dok
“Lan, bakal tah duduhi perkara masalahe, awakmu percoyo ambek aku Ndok (Dan bakal aku tunjukkan sumber masalahnya, kamu percaya denganku Nak).”
Sri hanya menggigil, jiwanya diselimuti rasa takut, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali pasrah.
“Obongen payung pendusan iku gawe aku (Bakar payung orang meninggal itu untuk aku),” pinta Dela.
Tidak ada yang dilakukan Dela setelah menyampaikan permintaannya.
Dela melangkah pergi, dan ia memberikan tatapan terakhir kepada Sri.
Seakan, Dela yakin, Sri bakal mau menuruti permintaannya.
Membakar payung pendusan.*
Artikel Terkait
Sewu Dino Bagian 29: Ini Ngerinya Santet Sewu Dino yang Bisa Habiskan Seluruh Trah, Tanpa Sisa
Sewu Dino Bagian 30: Ini Ngerinya Santet Sewu Dino, Ada Sosok Sengarturih dan Banarogo, Siapa Mereka?
Sewu Dino Bagian 31: Petualangan Sri dan Dini Berlanjut, Sebuah Tempat Baru, ke Mana Mereka?
Sewu Dino Bagian 32: ‘Siji Sing Bakal Selamet Kanggo Kembang Klitih’, Apa Maksud Dini?
Sewu Dino Bagian 33: Tujuan Mereka Sebuah Tempat, Seperti Sebuah Desa, Tapi Mati
Sewu Dino Bagian 34: ‘Mbak Sri Ya,’ Sikap Dela Berubah Ramah, Apa yang Terjadi?
Sewu Dino Bagian 35: Pesan Mbah Tamin Masih Sama, Jangan Buka Pintu Setelah Jam 12 Malam
Sewu Dino Bagian 36: Dela Kembali Menebar Teror di Malam Jumat Kliwon, Reaksi Sri Tak Terduga
Sewu Dino Bagian 37: Ini Alasan Dela Dibiarkan Bebas di Rumah Tua Itu, Payung Penduso
Sewu Dino Bagian 38: Ada Rahasia Antara Dini dan Mbah Tamin, Sri Semakin Curiga