JAKARTA,harianmerapi.com-Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tranding di Twiter terkait ucapannya soal belajar agama yang dinilai tak pas. Jenderal Dudung menilai belajar agama tak perlu mendalam, jika tak didampingi guru yang ahli.
Usai tagar Dudung Dungu tranding dan viral, banyak netizen pun memberikan protes di akun instagram pribadi Jenderal Dudung.
Tak sedikit yang menghujatnya. Dalam podcast dengan Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, Jenderal Dudung pernah menjelaskan panjang lebar tentang konsepnya beragama.
Dia menyebut agar jangan terlalu fanatik sempit dalam beragama dan jangan menganggap agama lain lebih buruk.
"Di negara kita kan ada agama yang disahkan dan diakui pemerintah. Makanya jangan merasa agama kita paling benar dan sempurna. Semua agama baik," ujar Dudung.
Di menit 26 dalam podcast itu, Jenderal Dudung kemudian mencontohkan konflik di Afganistan yang kini dikuasai Taliban. Dia menyebut negara bisa hancur karena pengaruh dari dalam maupun dari luar. Untuk itu kita harus mewaspadai segala ancaman itu.
"Kemenangan Taliban tentu berpengaruh ke negara ain. Kita harus waspada, dalam beragama jangan terlalu fanatik sempit. Artinya berlebihan dan menganggap agama lain tak benar," ujarnya.
Sebelumnya, TNI AD langsung merespons kejadian ini. Kadispenad Brigjen TNI Tatang Subarna di Kantor Dispenad Jakarta, Senin (6/12/2021) menjelaskan jika maksud Jenderal Dudung tak seperti yang ditafsirkan.
Artikel Terkait
Inilah Cerita Anak Tukang Bakso yang Sukses Jadi Prajurit TNI AD
Empat Anggota TNI AD Gugur Diserang OTK di Posramil Kisor Papua Barat, Satu Prajurit Lainnya Belum Ditemukan
Penyerangan Posramil Kisor Maybrat Yang Menyebabkan Empat Prajurit TNI AD Meninggal, Dilakukan Terencana
Jenazah Nakes Gabriela Dievakuasi dari Kiwirok Menggunakan Helikopter TNI AD