Demi Lolos Pendanaan Matching Fund Kedaireka, UKSW Salatiga Lakukan Pendampingan untuk Dosen dan Mahasiswa

- Minggu, 29 Januari 2023 | 20:40 WIB
Bimbingan teknis dan strategi meraih pendanaan Kedaireka 2023.  (Foto: Dok. Humas UKSW Salatiga)
Bimbingan teknis dan strategi meraih pendanaan Kedaireka 2023. (Foto: Dok. Humas UKSW Salatiga)

HARIAN MERAPI - Bimbingan teknis penyusunan proposal dan strategi lolos pendanaan Matching Fund Kedaireka Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi dilakukan UKSW Salatiga untuk membantu dosen dan mahasiswa untuk meraih dana hibah ini.

Strategi dikupas secara tajam oleh tiga dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga penerima dana hibah Kadaireka, Jumat (27/01/2023) lalu di ruang Probowinoto UKSW Salatiga.

Ketiga narasumber tersebut adalah Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si., Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., dan Dr. Hanna Arini Parhusip. Direktur Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan UKSW Dr. Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., hadir sebagai moderator dalam acara yang dihadiri oleh dosen serta mahasiswa S2 UKSW.

Baca Juga: JNE dukung pengiriman perangkat Smart Classroom bagi perguruan tinggi di Yogya

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan Prof. Dr. Eko Sediyono, M.Kom. dalam keterangan tertulisnya, mendorong dosen peneliti muda untuk mulai melakukan penelitian. Sedang bagi dosen peneliti senior didorong untuk melanjutkan penelitian dengan hilirisasi dan pengakuan hak cipta sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat.

Menurutnya, peneliti UKSW yang sudah memiliki perencanaan proposal, dapat merujuk pada lima prioritas riset Matching Fund Kedaireka 2023 untuk transformasi ekonomi Indonesia yang sesuai.

Lima prioritas riset tersebut adalah ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, penguatan pariwisata, dan kemandirian kesehatan.

Baca Juga: Bendungan Siluwur didesain ulang dan akan dibangun baru, ini sebabnya

Penelitian jangan dilakukan di program studi sendiri, namun lakukan kolaborasi dengan program studi dan fakultas lain. Dosen harus mengingat prinsip penelitian yang dilakukan secara multidisiplin, interdisiplin dan kolaborasi.

Pada bimbingan teknis ini, Dr. Hanna Arini Parhusip selaku penerima dana hibah atas Inovasi Center of Excellence (CoE) Artificial Intelligence – Internet of Things (AIoT) Laboratory for Data Acquisition memberikan beberapa kunci kesuksesan lolos dalam Matching Fund Kedaireka.

Menurutnya, kunci kesuksesan tersebut antara lain teamwork antara mitra, dosen, serta mahasiswa. Selain itu, kerja sama dengan tim finalisasi dalam penyelesaian laporan dan dokumen pertanggungjawaban, kerja sama oleh tim admin UKSW, serta mempunyai akun di platform Kedaireka.

Baca Juga: Pengamat sebut objek wisata alam Puncak Suroloyo Kulon Progo butuh pembenahan, begini sarannya

Mengutip apa yang disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., yakni Tidak ada inovasi tanpa kolaborasi.

Sementara itu, Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga membagikan Road Map Riset Aksi dan Luaran yang dapat dilakukan peneliti yaitu melakukan penelitian dasar, menentukan model, membuat prototipe serta komersialisasi.

Sebagai penginisiasi Batik-Tenun Creative Innovation HUB (BaTeCH) Pusat Unggulan Inovasi Batik dan Tenun Indonesia yang bekerja sama dengan 4 universitas dan 10 Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga menegaskan bahwa perlu untuk memetakan inovasi dan melihat ekosistem apa yang diperlukan.

Halaman:

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X