Kritisi Kondisi Pasar Rejosari, Mantan Ketua DPRD Salatiga Bung Teddy: Pasar Kok Kayak Kuburan

- Rabu, 1 Februari 2023 | 06:14 WIB
Pasar Rejosari Salatiga yang sudah selesai dibangun.  (Foto: Edy Susanto)
Pasar Rejosari Salatiga yang sudah selesai dibangun. (Foto: Edy Susanto)

HARIAN MERAPI - Mantan Ketua DPRD Salatiga periode 2014-2019, Teddy Sulistio yang dikenal dengan Bung Teddy mulai buka suara menyoroti sekaligus mengkritisi kondisi Pasar Rejosari Salatiga.

Bung Teddy menyebut pedagang eksis (kios) Pasar Rejosari Salatiga belum bisa secara maksimal berjualan kembali pascakebakaran.

Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah mahalnya harga sewa kios yang ditetapkan oleh Pemkot Salatiga. Seharusnya pemerintah memberikan kelonggaran kepada pedagang kios untuk bisa bangkit kembali pascakebakaran.

Baca Juga: PSS Sleman raih kemenangan ketiga beruntun usai bekuk tuan rumah Barito Putera pada BRI Liga 1

Akibatnya, suasana Pasar Rejosari yang terletak di lokasi strategis yang seharusnya ramai dengan aktivitas ekonomi masyarakat selama ini masih sepi dan layak disebut seperti kuburan saja.

“Pasar kok sepi kayak kuburan,” kritik Teddy Sulistio yang disampaikan kepada wartawan melalui pesan WA, Selasa (31/1/2023).

“Sikap yang bijaksana dari pemerintah daerah Kota Salatiga sangat diperlukan dalam menggerakkan perekonomian di Pasar Rejosari agar maksimal dan memberikan manfaat. Misalnya gratiskan dulu jajaki semuanya perkembangannya bukan langsung pasang tarif mahal,” sambung Teddy.

Baca Juga: Peserta ATF 2023 kunjungi destinasi di Bantul, ini tempatnya!

Ia mengungkapkan dari data yang diperolehnya, untuk menempati kios kembali setelah revitalisasi lalu, pedagang eksis dikenai biaya sewa Rp 9 juta per tahun dan harus lunas untuk sewa selama tiga tahun, sehingga totalnya untuk menempati dan berdagang kembali pedagang kios harus menyiapkan Rp 27 juta.

Jumlah ini menurut Teddy Sulistio, bukan jumlah yang sedikit bagi pedagang eksis yang baru terpuruk dari musibah kebakaran. Seharusnya, pedagang ibarat bayi itu dilatih berdiri, kemudian jalan dan baru lari.

"Masa mereka baru bangkit berdiri latihan berjalan saja belum dari keterpurukan pasca kebakaran langsung disuruh berlari. Tentu kasihan lah. Pemerintah harus hadir ini untuk menolong masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga: Dana penanggulangan kemiskinan Rp500 triliun disinyalir tidak tepat sasaran, begini tanggapan Menko PMK

Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Salatiga, Kusumo Aji terkait dengan hal ini mengatakan bahwa saat ini sudah mulai berjalan sudah ada pedagang yang bersedia menempati kios.

Kemudian untuk harga sewa bagi pedagang baru baru dulu memang sewa dibayar awal selama tiga tahun. Tetapi, kini sudah diubah dua tahun. Sedangkan harga sewa berkisar Rp 7 juta- Rp 12 juta.

“Sudah berjalan, tidak benar jika nasib Pasar Rejosari itu tidak berjalan dan pemerintah tidak peduli pedagang, itu sangat tidak betul. Untuk pedagang baru itu, bayarnya sewa dua tahun di depan setelah itu berjalan setiap tahun,” tandas Kusumo Aji.*

Halaman:

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X