Pertemuan Komisi B DPRD dan Pejabat Pemkot Salatiga soal jabatan Direktur Teknik PDAM Salatiga, ini hasilnya

HARIAN MERAPI - Anggota Komisi B DPRD Salatiga akhirnya bertemu dengan sejumlah pejabat Pemkot Salatiga terkait dengan pengisian jabatan Direktur Teknik PDAM Salatiga yang sempat menjadi polemik.

Ketua Komisi B DPRD Salatiga, M. Miftah seusai pertemuan mengungkapkan pihaknya bisa menerima alasan pembukaan pengisian jabatan Direktur Teknik PDAM Salatiga tersebut.

Karena dari hasil klarifikasi, pengisian dilakukan untuk meningkatkan profesional kinerja PDAM Salatiga karena belakangan ini banyak gangguan pelayanan sehingga membutuhkan koordinator khusus teknik sebagai bentuk peningkatan pelayanan.

Baca Juga: Warunk Upnormal dulunya ramai, kini dikabarkan banyak yang tutup cabang: ada apa?

"Kami bisa menerima dengan catatan peningkatan pelayanan secara teknis harus meningkat," tandas M Miftah kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

"Aliran air harus normal dan baik kepada pelanggan, yang pasti pengisian jabatan ini jangan ada KKN," lanjutnya.

Menurutnya, alasan adanya jabatan baru Direktur Teknik ini, M Miftah mengatakan jumlah pelanggan PDAM Salatiga sudah mencapai 39.300 pelanggan.

Baca Juga: Mengapa bangun tidur bau mulut, ini penjelasan dokter

Sesuai Perda 6 Tahun 2020, cakupan pelanggan sebanyak itu dibolehkan untuk mengangkat Direktur Utama, Direktur Teknik dan Direktur Teknik.

"Kami akan terus mengawasi kinerja PDAM, jangan sampai belanja pegawai lebih besar. Sebab aturannya maksimal adalah 40 persen belanja pegawai. Tidak ada perubahan struktur pegawai di bawahnya" tandas Miftah.

Sementara itu proses seleksi jabatan Direktur Teknik PDAM Salatiga sudah sampai tahap akhir yakni wawancara dengan Pj Walikota Salatiga, pada Sabtu (28/1/2023) di Rumah Dinas Walikota Salatiga.

Baca Juga: Camat Telawang Kotawaringin Timur Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

Dari tiga nama calon Direktur Teknik ini yang seleksi wawancara ada dua nama yang kuat dan potensi duduk sebagai Direktur Teknik PDAM Salatiga, yakni Ilham Sulistyana dan S Adji Pamungkas. *