Rumah Singgah Dinas Sosial Temanggung melayani 68 warga, mayoritas justru warga luar daerah

HARIAN MERAPI - Rumah Singgah Dinas Sosial Kabupaten Temanggung memberikan pelayanan pada 68 warga sepanjang 2022.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Prasojo mengatakan, pelayanan di rumah singgah bersifat kemanusiaan dan gratis. Kebanyakan yang masuk di rumah singgah adalah penyandang disabilitas.

"Terinci yang menerima layanan di rumah singgah, penyandang disabilitas mental 34, disabilitas fisik 1, disabilitas intelektual 3 dan yang tanpa identitas 3," kata Prasojo, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Tanam padi terapkan teknologi Apung, cocok diterapkan di lahan rawa maupun rawan banjir

Berdasar daerah asal, kata dia, yang terlayani di rumah singgah adalah warga Temanggung sebanyak 20 orang, dan luar daerah 40 orang sedangkan yang tidak diketahui tempat tinggal atau asal muasalnya 8 orang.

Dikemukakan dari rumah singgah warga tersebut kemudian dikirim ke layanan kesehatan atau layanan sosial yang diperlukan atau yang dibutuhkan.

Bagi penyandang disabilitas mental, dia mencontohkan dikirim ke rumah sakit jiwa kemudian ke rehabilitasi sosial hingga dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Banjir di Kudus meluas, genangi 28 desa. Bantuan mengalir dari kementerian hingga swasta 

"Tercatat ada 49 yang sudah dijemput atau diambil keluarga, ada pula yang dikirim ke panti sosial. Jumlahnya 14 orang," kata dia.

Dia mengatakan bagi warga yang tidak memiliki identitas, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mendapatkan identitas, sebab tanpa memiliki identitas tidak bisa dilayani oleh rumah sakit atau layanan kesehatan.

Pemberian identitas dari Disdukcapil sebagai langkah terakhir, sebab sebelumnya akan dicari identitasnya dengan bekerjasama kepolisian. Namun perlu diakui bahwa belum semu warga terekam sehingga menyulitkan maka itu baru meminta identitas di Disdukcapil.

Dia berharap pada 2023 akan meningkat pelayanan pada warga penyandang sosial, terutama pada sisi kualitasnya. (*)