HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan Sleman meluncurkan program inovasi Tolong Tangani dan Fasilitasi Bumil dan Balita dari Resiko Tinggi (Totalitas Besti).
Peluncuran Totalitas Besti dilakukan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersamaan Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di Grha Sarina Vidi, Rabu (30/11/2022).
Pada acara itu, Kustini Sri Purnomo menyerahkan penghargaan tingkat nasional STBM Award, Nakesdan Nasional, Layanan Kefarmasian Terbaik, Posbindu PTM Terbaik, Penghargaan Layanan Psikolog, Juara Kapanewon Sehat, Juara Desa Siaga Aktif, Juara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta penyerahan bantuan sosial dari Baznas.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menjelaskan inovasi Totalitas Besti tersebut merupakan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, sekaligus menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman.
Apalagi, tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita saat pandemi, menjadi salah satu latar belakang lahirnya Totalitas Besti. Sehingga, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat turun di Kabupaten Sleman.
Menurut Cahya Purnama, peringatan Hari Kesehatan Nasional pada tahun ini menjadi pijakan untuk mewujudkan sistem kesehatan daerah yang lebih kuat.
Hal itu diwujudkan melalui enam pilar transformasi sistem kesehatan yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sumberdaya manusia kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.
Baca Juga: Sleman raih peringkat pertama Indonesia Digital Economy Literacy Index 2022
Guna mendukung transformasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman telah memiliki potensi bidang kesehatan yang cukup memenuhi syarat baik fasilitas layanan kesehatan maupun sumberdaya manusianya.
Segi fasilitas layanan kesehatan primer, kini terdapat 25 Puskesmas yang mana 10 diantaranya melayani rawat inap didukung 70 Puskesmas Pembantu (Pustu). Sebanyak 122 klinik terdiri dari 88 klinik pratama dan 34 klinik utama. Layanan rujukan sebanyak 28 rumah sakit terdiri dari 7 rumah sakit pemerintah dan 21 rumah sakit swasta.
Pada kesempatan tersebut, Kustini Sri Purnomo menyampaikan, saat ini terdapat 16 Puskesmas di Kabupaten Sleman telah memiliki sistem USG dan perangkat sistem informasi, serta sudah mendapatkan pelatihan konsultasi telemedicine.
Sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi Totalitas Besti, Pemkab Sleman juga membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) KIA Sembada. SIM KIA difungsikan untuk melakukan pemantauan Ibu Hamil dan Balita Beresiko.
“Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh stakeholder yang hadir untuk bersama mensukseskan inovasi Totalitas Besti ini. Saya juga berharap agar seluruh stakeholder dapat terus berinovasi dalam pelayanan kesehatan,” kata Kustini.
Artikel Terkait
Bawa kabur motor pembantu, mantan debt collector ditangkap polisi di Sleman
Cegah Covid-19 kembali meningkat, Wakil Bupati Sleman ajak masyarakat vaksin booster
Warga RT di Balecatur Sleman bangun balai pertemuan dan gudang aset, berikut manfaat bangunannya
Petani tidak perlu khawatir, Pemkab Sleman pastikan persediaan pupuk bersubsidi aman
Sleman raih peringkat pertama Indonesia Digital Economy Literacy Index 2022