HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo gencarkan upaya penyelamatan arsip bernilai sejarah. Hal tersebut sebagai upaya melindungi warisan budaya.
Sosialiasi mengenai program tersebut digelar di auditorium utama gedung Menara Wijaya Lantai 10 Pemkab Sukoharjo. Kegiatan dipimpin Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Rabu (23/11).
Etik Suryani mengatakan, suatu peristiwa akan selalu terlewati dari masa ke masa. Peristiwa masa lalu merupakan kenyataan yang tidak mungkin akan dihadirkan kembali dimasa kini.
Baca Juga: Akbar Himawan Buchari terpilih sebagai Ketum BPP Hipmi periode 2022-2025
Pada akhirnya peristiwa yang lalu menjadi kenangan terindah untuk masa kini yang dapat digunakan sebagai bahan acuan atau pelajaran untuk masa yang akan datang.
Arsip merekam informasi kegiatan atau peristiwa yang melekat pada wujud aslinya yang otentik, sah dan kredibel, setelah masa kegunaan selesai akan menjadikan sejarah yang dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian dalam ilmu pengetahuan.
Arsip merupakan catatan kehidupan kebangsaan yang perlu diabadikan, yakni sebagai bahan pertanggungan jawab kepada generasi mendatang dalam melanjutkan cita-cita generasi terdahulu.
Baca Juga: Nutrisi yang tepat mampu meningkatkan efektivitas terapi Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Tentu saja dunia ini bukanlah tinggalan atau warisan dari nenek moyang kita, tetapi merupakan titipan anak cucu kita dan sudah selayaknya kita harus mempertanggung jawabkan kehidupan bernegara kita, kepada generasi mendatang.
Artikel Terkait
Tradisi Grebeg Syawal Rutin Diselenggerakan Kraton Yogyakarta, Upaya Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda
DPAD DIY Gelar Wisata Sadar Arsip, Puluhan Guru Sejarah Diajak Melihat Lebih Dekat Pelestarian Kearsipan
Keris, warisan budaya adiluhung semakin diterima masyarakat? Begini kata seniman...
PINKAN perjuangkan seni musik Kolintang bisa diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia
Pengunjung Diorama Arsip Jogja berbayar, bikin vlog Rp250 ribu, tuai banyak komentar