HARIAN MERAPI - Budayawan Sujiwo Tejo meminta petani tembakau untuk tidak pasrah dangan keadaan, karena hasil budidaya tembakau yang kini tidak menguntungkan pada masanya nanti akan kembali menguntungkan.
Oleh karena itu, kata Sujiwo Tejo, tembakau sebagai budaya dan tradisi yang harus diturunkan dari generasi ke generasi.
"Pertembakauan sudah menjadi budaya leluhur dan harus tetap dilestarikan walaupun terkendala dengan harga yang tidak stabil," kata Sujiwo Tejo.
Baca Juga: Benarkah PSSI mengalami tekanan untuk mempercepat KLB?
Sujiwo Tejo mengatakan itu pada Sarasehan 1001 Rupo 1001 Roso yang digelar di Lapangan Siti Aji Desa Bansari Kecamatan Bansari. Sarasehan sebagai rangkaian Festiva Lembutan, Sabtu (29/10/2022) malam.
Sujiwo Tejo percaya bahwa dengan terus berusaha nantinya tembakau akan memberikan kabar baik jika sudah pada masanya. Petani tembakau akan merasakan manfaatnya.
Seorang seniman, Ceper pada sarasehan yang tajuk "Cerita, Rasa dan Dilema" itu menyampaikan tentang seluk beluk bertembakauan yang dialami para petani, khususnya di Kabupaten Temanggung. Meski begitu, petani tetap berkesenian.
"Petani tetap berkesenian dijaman tembakau hasilnya baik, maupun sedang tidak bagus," kata Ceper.
Disampaikannya, sampai dengan era 70-an, tembakau merupakan emas hijau dan merupakan primadona masyarakat petani tembakau, khususnya di daerah Temanggung. Petani tetap menjaga tembakau sebab merupakan warisan leluhur yang adiluhur.
Artikel Terkait
Harga tembakau di Temanggung, APTI berharap guyuran hujan tidak menjadi alasan harga tembakau turun
Petani tembakau kian nelangsa, subsidi pupuk dan tanaman tembakau dicabut pemerintah
Subsidi Pupuk ditarik, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) bereaksi begini...
Urung demo kenaikan cukai, petani tembakau Temanggung undang pejabat Kementerian Keuangan bahas nasib mereka
Nganjang tembakau di Temanggung untuk mewariskan tradisi pada generasi penerus