SAMPIT, harianmerapi.com - Banjir hingga saat ini masih melanda sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Oleh karenanya semua pihak diminta bahu-membahu membantu korban banjir dan tidak saling menyalahkan atas kondisi yang terjadi saat ini.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Kalimantan Tengah juga telah meminta seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menjadi anggota untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir di wilayah masing-masing.
"Bagi kami di Gapki Kalimantan Tengah fokus saat ini adalah meningkatkan bantuan kepada masyarakat kita yang menjadi korban banjir. Tidak perlu kita sibuk mencari siapa yang salah atau menyalahkan siapa," kata Ketua Bidang Publikasi Gapki Kalimantan Tengah, Siswanto di Sampit, Minggu (21/11/2021).
Menurut Siswanto, banjir yang terjadi saat ini sebagai dampak La Nina yang memicu peningkatan curah hujan. Akibatnya, daerah dataran rendah di provinsi ini terendam banjir.
Pria yang juga merupakan Ketua Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) Wilayah Kotawaringin Timur, Katingan, dan Seruyan ini tidak menampik ada tudingan yang kembali diarahkan pada perkebunan kelapa sawit yang dianggap memicu banjir saat ini.
Menurutnya, tudingan tersebut kerap muncul setiap terjadi banjir. Namun menurutnya hal itu tidak sepenuhnya benar karena banyak faktor yang bisa memicu banjir seperti saat ini.
Dia ingin meyakinkan bahwa perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, khususnya yang tergabung dalam Gapki Kalimantan Tengah, beroperasi dengan mengacu pada aturan yang telah ditetapkan pemerintah yang di dalamnya juga memperhatikan kelestarian lingkungan.
Artikel Terkait
Potensi Banjir Mengancam, Warga di Sekitar Aliran Sungai Bengawan Solo Sukoharjo Diminta Waspada
Longsor Disertai Banjir Terjadi di Kaki Gunung Merbabu
Curah Hujan Meningkat 60 Persen, Kawasan Sekitar YIA Rawan Banjir
Kunjungan Perdana Kepala BNPB Suharyanto, Tinjau Penanganan Banjir di Sintang Kalbar
Banjir di Sintang Belum Surut, Kepala BNPB : Sekarang Rata-rata Masih 80 Sentimeter