Terkait Dugaan Kasus Korupsi Bumdesma Pati, Penggiat Anti Korupsi Akan Gelar Demo di Kejagung Jakarta

- Rabu, 24 Mei 2023 | 17:40 WIB
Pengurus LBH Joeang saat mendatangi Kejari Pati untuk menanyakan kasus dugaan korupsi Bumdesma, Rabu (24/5/2023).   (Alwi Alaydrus)
Pengurus LBH Joeang saat mendatangi Kejari Pati untuk menanyakan kasus dugaan korupsi Bumdesma, Rabu (24/5/2023). (Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - Sejumlah pegiat anti korupsi Pati yang dikoordinir LBH Joeang, akan segera menggelar aksi demo di depan kantor Kejaksaan Agung Jakarta.

Langkah aksi demo di Kejagung tersebut dilakukan sebagai bagian untuk melaporkan kinerja Kejari Pati yang tidak serius menangani dugaan korupsi pada kasus Badan Usaha Bersama (Bumdesma).

"Kasus dugaan korupsi Bumdesma sudah dilaporkan 21 bulan lalu. Ternyata belum ada penangan serius Kejari Pati," kata Direktur LBH Joeang, Fatkurochman SH MH yang didampingi Anton Sugiman dan Supriyanto.

Baca Juga: Sebuah Rumah Seisinya Hangus Dilalap Api dalam Kebakaran di Panggang Gunungkidul

Dari pantauan wartawan, ketiga orang tersebut, Rabu (24/5/2023) mencoba menghadap kepala Kejaksaan Negeri Pati atau Kasi Pidum. Yakni ingin menanyakan sejauh mana perkembangan penanganan kasus Bumdesma. Namun, mereka hanya ditemui Kasubsi Pidus Fandi Isnan SH.

Fatkurochman mengaku sangat terkejut setelah mendengar penjelasan dari Fandi Isnan jika Kejari Pati belum bisa bergerak lebih luas, dengan alasan masih menunggu hasil audit BPK yang belum keluar.

"Kami sebagai pihak pelapor kasus dugaan korupsi Bumdesma ini, sangat kecewa dan tidak mempercayai lagi, terhadap kinerja kejari Pati. Karena kasus ini sudah kami laporkan 21 bulan lalu," ucap Fatkurochman.

"Maka kami akan menggelar demo di Kejagung Jakarta. Dengan tuntutan agar penanganan kasus Bumdesma Pati segera dibawa ke meja hijau," tambahnya.

Baca Juga: Sesosok Mayat Bayi Membusuk Ditemukan di Bawah Jembatan Pakem Sleman Gegerkan Warga Setempat

Sebagaimana diberitakan, Kepala Kejaksaan Negeri Pati, Mahmudi SH MH memastikan jika pihaknya tetap konsen dalam penanganan dugaan kasus di Bumdesma Pati. Dan penanganannya masih di bagian pidsus.

Kasus ini mencuat, menyusul aduan sejumlah tokoh masyarakat, yang mempertanyakan penggunaan dana Bumdesma Pati.

Karena sebanyak 154 Bumdes yang pada tahun 2018 mengirim dana penyertaan modal, yang total jumlahnya mencapai sekitar Rp5,1 miliar.

Diduga, dana tersebut tidak ada di kas Bumdesma. Kumpulan dana sebesar Rp4.750.00.000 dijadikan modal usaha (dikelola) PT Maju Berdikari Sejahtera Pati (MBSP).

Baca Juga: MUI Jawa Barat ingatkan calon haji jangan bawa jimat, bila dilanggar ini akibatnya

Kepada wartawan, Ketua Bumdesma Pati, Rusdiyanto SE pernah menyatakan siap membuka semua data masalah keuangan. Hal yang sama juga diungkapkan Direktur PT MBSP, Reza. *

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X