HARIAN MERAPI - Presiden Joko Widodo berharap agar partai-partai politik dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat.
"Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Presiden Jokowi usai menghadiri acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta, Minggu (2/4/2023), seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Puncak arus mudik 2023 diprediksi pada 19-21 April, sistem one way diberlakukan pada 18 April
Hadir dalam acara Silaturahmi Ramadhan tersebut Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Artinya ada dua koalisi hadir dalam silaturahmi tersebut yaitu Koalisi Indonesia bersatu yang dibentuk sejak 4 Juni 2022 dengan anggota Golkar, PPP dan PAN serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
Baca Juga: Erick Thohir : Presiden Jokowi tidak ingin Indonesia terkucilkan dari peta sepak bola dunia
"Saya senang para ketua partai bisa bertemu, bisa bersilaturahmi, dan ini atas undangan dari ketua PAN, Bapak Zulkifli Hasan untuk semua partai yang ada di pemerintah, dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan, keberlanjutan pembangunan ke depan, alasannya ke sana," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi juga menyambut penggabungan KIB dengan Koalisi KIR.
"Nanti ditanyakan urusan itu pada ketua-ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada jangan ditanyakan kepada saya, yang berbicara itu ketua-ketua partai, saya bagian mendengarkan saja," ungkap Presiden.
Acara silaturahmi itu memang diawali dengan tausiyah oleh Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mutti, lalu diisi sambutan Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi serta salat dzuhur berjamaah. Setelah itu, para ketua umum parpol mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi.
"Tidak ada (pembicaraan soal reshuffle)," tambah Presiden.
Presiden pun hanya menjawab singkat mengenai waktu persisnya "reshuffle" kabinet dan siapa yang akan menduduki jabatan menteri tersebut.
"Ditunggu saja," kata Presiden.
Baca Juga: Mahfud MD ungkap transaksi mencurigakan Rp 349 triliun, mengapa DPR heboh ?
Artikel Terkait
Indonesia bantu korban gempa Turki dan Suriah, dilepas Presiden Jokowi, ini bentuknya
Kenapa Rakornas pemenangan PAN dilaksanakan di Jawa Tengah, begini jawaban Jokowi
Survei PSI: Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi dan Polri, Elektabilitas Airlangga Hartarto Tertinggi
Presiden Jokowi dan Ibu Negara melayat ke rumah duka istri Moeldoko
Megawati: Pilih Pemimpin yang Baik Seperti Pak Jokowi
Presiden Jokowi larang pejabat gelar acara buka bersama, ini alasannya
Masalah Pelarangan Bukber Pejabat ASN, DPP Partai Golkar Setuju dengan Jokowi
Kado HUT Ke-78 RI, Kereta cepat Jakarta-Bandung akan diresmikan Presiden Jokowi 18 Agustus 2023