Air Banjir Masih Genangi Persawahan di Pati, Petani Cemas Tak Bisa Tanam Padi Karena Kemarau Tiba

- Senin, 27 Maret 2023 | 15:23 WIB
Kondisi persawahan di Pati tidak bisa ditanami padi karena masih digenangi air banjir.  (Alwi Alaydrus)
Kondisi persawahan di Pati tidak bisa ditanami padi karena masih digenangi air banjir. (Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - Ribuan hektar areal pertanian di kawasan pinggiran sungai Juwana Pati membuat petani belum bisa tanam padi.

Belum bisanya petani di Pati tanam padi karena air masih menggenangi areal persawahan.

Genangan air di areal persawahan yang membuat petani tak bisa tanam padi karena akibat banjir yang terjadi awal Maret 2023 lalu.

Baca Juga: Kedapatan menjual obat mercon 11 kg, dua remaja diamankan aparat Polsek Kalasan

Areal persawahan yang masih tergenang air ada di Desa Tondomulyo, Sidoarum, Karangrowo dan Ngastorejo (Kecamatan Jakenan), serta Banjarsari dan Mintobasuki (Kecamatan Gabus).

Ketinggian air di persawahan, masih setinggi dada orang dewasa atau satu meter lebih, Senin (27/3/2023).

Kondisi tersebut malah dimanfaatkan sejumlah orang untuk mencari ikan. Yakni dengan cara memancing atau menjala.

Keterangan yang dihimpun dari sejumlah petani mengungkapkan, berdasar pengalaman selama ini, memasuki bulan Maret sudah bisa tanam padi.

Baca Juga: Polresta Sleman Amankan 3 Pelaku Pencurian Brankas di Ngemplak Sleman, Ini Kronologinya

Sehingga antara Mei dan Juni sudah bisa panen. Kemudian dilanjutkan tanam palawija.

Namun ternyata, cuaca 2023 berubah ekstrim. Hujan deras sampai menyebabkan dua kali banjir besar di Pati.

Yakni akhir Desember 2022, dan awal Maret 2023. Akibat musibah ini menyebabkan genangan air banjir di persawahan, belum surut.

Sejumlah petani mengaku bingung. Selain gagal tanam padi MT (musim tanam) I dan II, mereka juga takut jika nanti tanam palawija.

Baca Juga: Gara-gara istri pamer kekayaan di media sosial, pegawai Ditjen Hubla Kemenhub dinonaktifkan sementara

Karena air bor (sawah) sudah berubah, yakni dari rasa tawar ke asin.

"Padahal, sesuai perkiraan cuaca, bulan Agustus sudah terjadi musim kemarau. Jadi petani rugi besar. Karena tidak bisa tanam padi atau palawija," kata petani di Jakenan.

Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro ST MT menjelaskan bencana banjir periode Desember 2022/Januari 2023 menyebabkan 7.242 hektar lahan pertanian rusak.

"Serta 6.64 hektar puso (gagal panen)," ujarnya.

Halaman:

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X