Kulonprogo Disasar Penyelenggaraan Event Lanjutan Moro Borobudur

SETELAH sukses menggelar Moro Borobudur di Jawa Tengah, Event Organizer (EO) Java Dayu yang merupakan mitra Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menyiapkan event lanjutan. Kulonprogo kemudian dipilih menjadi lokasi event yang menjadi ajang untuk memamerkan produk UMKM tersebut.
Owner Java Dayu, Oka Zakaria mengatakan, event lanjutan Moro Borobudur akan digelar di DIY dengan lokasi Kulonprogo. Menurutnya, Kulonprogo merupakan lokasi yang tepat untuk mengadakan sebuah event besar dan detail.
“Kalau di DIY sering ada acara seperti Prambanan Jazz, kami kemudian punya ide untuk menyelenggarakan di Kulonprogo. Selama ini Kulonprogo belum ada event sedetail itu,” kata Oka.
Nantinya, event lanjutan Moro Borobudur juga akan mengangkat branding Kulonprogo. Event tersebut dibuat menyerupai UMKM expo, mengingat di Kulonprogo sudah banyak terdapat UMKM binaan yang bisa diikutsertakan dalam acara.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Java Dayu beraudiensi dengan Bupati Kulonprogo, Sutedjo, untuk meminta izin dan pendapat terutama terkait pemilihan lokasi. Oka meminta saran mengenai lokasi yang cocok untuk Event Lanjutan Moro Borobudur.
“Kami sendiri sudah berencana menggelar di Taman Budaya Kulonprogo (TBK), dengan pertimbangan bisa membendung massa dan faktor cuaca. Namun, kami tetap meminta pendapat Pak Bupati,” katanya.
Menanggapi hal itu, Bupati Kulonprogo, Sutedjo menyarankan agar pelaksanaan Event Lanjutan Moro Borobudur digelar di TBK. Peyelenggaraan di TBK diyakini mampu membantu panitia mengendalikan massa di saat pandemi Covid-19 serta terhindar dari risiko hujan karena merupakan bangunan gedung yang tertutup.
Selain itu, Bupati juga meminta agar penyelenggaraan acara tersebut melibatkan masyarakat setempat untuk membantu memfilter pengunjung. Sebab, masyarakat setempat dianggap mengetahui kondisi lokasi dan arah jalan datangnya pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.
“Warga setempat hendaknya dilibatkan sebagai petugas di lokasi penyelenggaraan,” kata Sutedjo. (Unt)