"Sehingga pembentukan plak, penyempitan pembuluh darah juga semakin banyak," jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah jantung bisa mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Pembunuhan gadis di bawah umur di Temanggung, pelaku akan jalani rekonstruksi
Ada kalanya orang-orang yang masih muda menjalani gaya hidup tidak sehat karena pekerjaan yang membuat mereka harus bekerja pada malam hari dan kurang istirahat, tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat, juga tidak bisa meluangkan waktu untuk memeriksa kesehatan secara rutin di rumah sakit.
Bila hal ini dibiarkan terus, penyakit jantung koroner yang seharusnya bisa dicegah justru akan terus mengintai.
Ia mengajak masyarakat untuk memahami dan menerapkan pola hidup sehat, kemudian menyesuaikannya dengan rutinitas masing-masing.
Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival digelar 7 Oktober 2022, jalan kawasan Tugu ditutup mulai pukul 17.00 WIB
Sebagai contoh, olahraga aerobik yang disarankan minimal 30 menit sehari bisa dilakukan kapan pun ada waktu luang, entah itu pagi, siang, sore atau malam hari, semua bisa disesuaikan dengan rutinitas setiap individu.
Vito mengatakan menjalani pola hidup sehat bukan dengan cara menyisakan waktu, tapi menyediakan waktu agar penerapannya dapat maksimal. Kesehatan diri sendiri harus menjadi prioritas sehingga rutinitas yang baik untuk tubuh bisa terus berjalan di tengah kesibukan.
"Karena begitu orang sakit jantung, susah digantinya lagi kan?" ujar Vito.*
Artikel Terkait
Peringatan Hari Jantung Sedunia, momentum tingkatkan kesadaran gaya hidup sehat
Peringatan Hari Jantung Sedunia, mager dan merokok picu jantung koroner usia muda
Peringatan Hari Jantung Sedunia, Kemenkes perkuat layanan primer atasi penyakit jantung
Kenali gejala dan tanda awal serangan jantung, untuk mengurangi risiko kematian
Tahukah Anda ciri khas gejala serangan jantung ? Simak penjelasan dokter