HARIAN MERAPI- Tahukah Anda penyebab luka dekubitus ? Biasanya ini terjadi pada orang lanjut usia atau lansia.
Anda perlu tahu bagaimana cara mencegah luka dekubitus dengan melakukan deteksi ini.
Anggota Bidang Organisasi dan Kaderasisasi Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia DKI Jakarta Harwina Widya Astuti menjelaskan, luka dekubitus atau luka yang disebabkan oleh tekanan pada orang lanjut usia (lansia) dapat dicegah lewat deteksi dini.
Baca Juga: MK kabulkan uji materi UU KPK, masa jabatan pimpinan KPK menjadi lima tahun, ini konsekuensinya
"Kalau kita sudah melihat bahwa kulit itu berwarna kemerahan itu adalah salah satu yang bisa kita curigai. Kita curigai dulu apakah daerah tersebut sering tertekan dalam waktu yang lama. Kalau tertekan maka kita sudah bisa melihat itu sudah masuk ke dalam stadium satu," ujar Harwina di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan lansia dengan kondisi tirah baring yang lama sangat rentan mengalami luka dekubitus. Apabila ditemukan tanda kemerahan pada bagian kulit yang tertekan, maka harus segera dilakukan langkah pencegahan.
Langkah pencegahan yang dimaksud di antaranya dengan menjaga kelembaban kulit. Kulit harus dalam kondisi lembab yang cukup, tidak terlalu kering atau terlalu lembab.
Kebersihan kulit juga harus dijaga, salah satunya dengan penggunaan sabun yang tepat untuk menghindari iritasi. Penggunaan losion juga bisa dilakukan untuk melindungi kelembaban kulit.
Baca Juga: Terbukti terima suap, mantan Rektor Unila dihukum 10 tahun penjara, ini kasusnya
Lebih lanjut Harwina mengatakan luka dekubitus dapat terjadi di berbagai bagian tubuh yang rentan terhadap tekanan, seperti tumit, bokong, bahu, kepala, sikut, hingga mata kaki. Tulang yang menonjol atau otot pada bagian tersebut berisiko tinggi terkena luka dekubitus.
"Tapi yang paling sering adalah tulang menonjol di bagian bokong belakang. Kalau berbaringnya sering miring maka bahu lalu sikut itu juga bisa kena, termasuk mata kaki. Intinya bagian yang menonjol itu yang berisiko terjadinya luka tekan atau dekubitus," ucapnya
Dalam kesempatan itu, Harwina turut membagikan tips merawat lansia agar terhindar dari luka dekubitus. Pertama, harus peduli dan memperhatikan kebersihan kulitnya serta menjaga agar tetap lembab. Kebersihan, kelembaban, dan kondisi kulit harus diperhatikan dengan seksama.
Selain itu, penting juga untuk membangun ikatan atau bonding. Dengan adanya ikatan tersebut, perawat akan lebih peduli dan bertanggung jawab dalam merawat lansia dalam jangka waktu yang lama.
"Jadi artinya kita akan peduli untuk merawat anggota keluarga kita. Dari situ akan timbul rasa saya harus berperan apa? Saya ingin merawat anggota keluarga saya yang sakit, saya harus memulai dari mana? Misalnya seperti itu," kata dia.*
Artikel Terkait
Waspadai penyakit TBC di Gunungkidul, 15 orang meninggal, begini imbauan Dinkes
Waspada, Lima Penyakit Ini Muncul Saat Makan Berlebihan di Hari Lebaran
Mengenal Lupus, penyakit yang bisa menyerang segala usia termasuk anak-anak. Begini saran dokter
Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol bisa sebabkan penyakit sirosis hati, ini penjelasan dokter
General Check Up Digelar 3 Hari, Rektor UMY: Jika Terdapat Penyakit Dapat Segera Tertangani