Selama ini Bonikem merasa bersyukur, doanya telah terkabulkan. Sekalipun dengan kehidupan yang sederhana, setidaknya ia mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga kebutuhan sekolah Jimin. (Bersambung)
Selama ini Bonikem merasa bersyukur, doanya telah terkabulkan. Sekalipun dengan kehidupan yang sederhana, setidaknya ia mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga kebutuhan sekolah Jimin. (Bersambung)
Artikel Terkait
Rumahku Bukan Surgaku 22: Tangis dari Kamar Pengantin di Malam Hari
Rumahku Bukan Surgaku 23: Kemarahan Suami Mendengar Pengakuan Istri Telah Hamil Duluan
Rumahku Bukan Surgaku 24: Menangkap Ikan Air Tidak Keruh
Rumahku Bukan Surgaku 25: Menunda Menggauli Istri Hingga Kelahiran Anak
Rumahku Bukan Surgaku 26: Bukan Anak Kandung Namun Tetap Sayang dan Diberi Nama Afifah