HARIAN MERAPI - Sebuah pengalaman horor danyang Kali Timbel minta tumbal ketika sedang banjir.
Bagaimana cara danyang merayu calon korbannya agar bisa jadi tumbal?
Sampai menjelang sore hujan yang turun sejak siang belum reda.
Baca Juga: Pengalaman horor Sari saat mengalami haid pertama di usia 11 tahun, membuang pembalut sembarangan
Malah semakin deras disertai angin kencang.
Trimo dan Taruno, kakak- beradik yang sama- sama bekerja di sebuah pabrik kaos, tidak peduli dengan cuaca yang tidak bersahabat tersebut.
Hanya berkerudung sebuh mantol plastik keduanya berjalan kaki berdampingan menerobos derasnya hujan.
Berjalan terseok- seok di atas jalan desa yang berlumpur, menuju rumah mereka.
“Nih pakai saja payungku. Aku membawa dua kok. Mantol cuma secuil kok dipakai berdua.”
Tiba- tiba saja sesosok perempuan muda berbusana Jawa juga berjalan kaki, muncul di samping mereka.
Baca Juga: Pengalaman mistis Diyo mancing di Kali Winongo dapat gombal lusuh disangka popok wewe, benarkah?
Taruno gembira menerima pinjaman payung tersebut.
Ketiganya pun berjalan beriringan. Perempuan tersebut berjalan paling belakang.
Tinggal limaratus meter lagi Trimo dan Taruno sampai rumahnya.
Namun sebelumnya harus menyeberangi dulu Kali Timbel.
Artikel Terkait
Arwah Gentayangan Jadi Tumbal Siluman Kuda
Cerita Horor Mancing di Tempat Wingit Mata Pancing Nyangkut Tumbal Mata Korban Pesugihan
Cerita Horor Kuli Bangunan Dikorbankan Jadi Tumbal, Rohnya Gentayangan di Kampung Sendiri
Cerita Horor Para Pengemis Penghuni Barak yang Dijadikan Tumbal Pesugihan
Cerita Horor Gagal dalam Ritual Mencari Tumbal Pesugihan Lewat Darah Binatang Ternak, ini yang Terjadi ......