ADIK ipar saya jagong manten diantar keponakannya. Lebih kurang 2 jam kemudian, ia telpon saya minta dijemput di pertigaan Ngruna karena jatuh di Blumbang, saya pun siap-siap kain, anduk, baju, dan segala pakaian wanita dan segera menjemputnya. Astaga, ternyata tidak basah dan tidak kena lumpur. Hanya dahinya berdarah dan kakinya sakit karena kena knalpot sepeda motor. “Saya kira kamu basah kuyup, ini saya bawakan pakaian wanita”. Adik ipar saya
menjawab: “Saya tidak jatuh di blumbang selokan mas, tapi blumbang nama kampung”. Oalah…
(Kiriman: Drs. Subagya, Jalan Srikaloko 7, Bugisan, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta)