Begini cara menambahkan madu pada ramuan herbal, ikuti petunjuk dokter

- Jumat, 20 Januari 2023 | 11:00 WIB
Ilustrasi madu  (Pixabay)
Ilustrasi madu (Pixabay)


HARIAN MERAPI - Tahukah Anda bagaimana mencampur madu dalam ramuan herbal agar manfaatnya lebih maksimal ?


Jangan asal mencampur madu pada ramuan herbal, melainkan harus sesuai aturan.


Pakar kesehatan dari Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia dr Richard S.N. Siahaan, M.Si.,MARS memberi tips cara menambahkan madu pada ramuan herbal.

Baca Juga: Dana kelolaan haji mencapai Rp 166,01 triliun, BPKH ungkap kesiapan pendanaan haji tahun 2023


Ia menyarankan agar madu sebaiknya ditambahkan terakhir saat membuat racikan herbal atau jamu karena fungsinya sebatas untuk pemanis.

"Karena takut teroksidasi. Itu bahan akhir untuk flavour, jadi lebih aman ditaruh di akhir karena dia bahan yang memang tidak perlu diolah lagi. Bukan bahan untuk diekstraksi," kata dia dalam kegiatan Jamu Clinic di kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis.

Menurut Richard, produksi obat herbal di pabrik pun akan menaruh pemanis pada urutan terakhir dalam pengolahan produk. Madu juga tak direbus atau dipanaskan seperti bahan alami lainnya.

Baca Juga: IOH luncurkan mini 3Store bernama 3Kiosk di enam kecamatan Jawa Tengah

Ini berbeda dengan bahan-bahan semisal jahe atau kunyit yang digunakan ekstraksinya dalam racikan herbal. Bahan-bahan ini umumnya dipanaskan bersama air dan bahan lain di atas kompor.

"Ketika buat bahan di pabrik, kan pemanis ditaruh terakhir, tidak dicampur bahan untuk ekstraksi. Jadi ekstraksi itu bahan yang berbeda dengan sesudah dari bentuk kemasan," kata dia yang mengaku belum tahu efek bila madu terlanjur dimasak bersama bahan-bahan lainnya.

Richard menuturkan sama seperti madu, serai juga sebaiknya ditaruh terakhir karena fungsinya sebatas meningkatkan aroma.

Baca Juga: Hanya modal KTP dapat gaji bulanan, Astra Credit Companies buka lowongan kerja bagi mitra lewat Berijalan

"Sama seperti sereh, ditaruh di akhir karena itu bukan simplisia. Bahan tadi simplisia semua kan, kering. Yang satu basah (sereh), itu hanya flavour, supaya aromanya enak," jelas dia.

Menurut Kementerian Kesehatan, simplisia merupakan bahan alami yang dimanfaatkan sebagai ramuan tradisional dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Peralatan untuk merebus simplisia tidak boleh menggunakan logam kecuali stainless steel. Alat merebus simplisia juga sebaiknya terbuat dari kaca, keramik atau porselen.

Selain itu, bahan ramuan herbal harus dicuci bersih sebelum diproses lebih lanjut dan saringan yang digunakan terbuat dari plastik atau nilon, stainless steel atau kassa.*

 

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kenali Ciri-ciri Diabetes pada Anak

Selasa, 7 Maret 2023 | 08:05 WIB

Ini lho, makanan yang pantang dikonsumsi penderita maag

Selasa, 14 Februari 2023 | 19:55 WIB
X