HARIAN MERAPI - Sebagai makhluk sosial, manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Melalui Komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Akan tetapi, Komunikasi hanya akan dapat efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Baca Juga: Jangan heran, buah pisang tumbuh dari dalam batang, begini penjelasan pakar
Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana Komunikasi dibagi-bagi menjadi Komunikasi masa, Komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya.
Namun, subjeknya akan tetap begitu, pekerjaan dalam Komunikasi mencerminkan keberagaman Komunikasi itu sendiri.
Al-Quan memberikan rambu-rambu dalam melakukan Komunikasi, agar senantiasa dalam koridor yang benar dan membahagiakan:
Pertama, qaulan layinan.
Firman Allah SWT: “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas; Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha; 20:43-44).
Qaulan layinan adalah kata sindiran, bukan dengan kata-kata terus terang atau lugas (Jawa: blakasuta), apalagi kasar.
Kelemahlembutan memang harus mempribadi pada setiap orang, yang akan membawa keberhasilan yang gemilang dalam berkomunikasi.
Baca Juga: Jangan berikan herbal kepada bayi, ini alasannya menurut dokter
Dalam berkomunikasi disarankan untuk menjauhi kekasaran, pemaksaan kehendak, hardikan, cemoohan, bullying, dan hal-hal lain yang menjadikan Komunikasi terhambat bahkan dapat tersumbat.
Kedua, qaulan balighan. Firman Allah SWT: “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa
mereka.” (QS. An-Nisa’; 4:63).
Komunikasi juga harus dilakukan dengan qaulan balighan atau perkataan yang jelas atau tersampaikan pesannya.
Artikel Terkait
Dua belas sifat keteladanan Rasulullah Muhammad SAW dalam pendidikan umat, salah satunya selalu tersenyum
Delapan langkah syaitan menyesatkan manusia, salah satunya dengan waswasah (bisikan)
Lima cara melindungi diri dari godaan syaitan, di antaranya membaca Ayat Kursi
Iman kepada Allah SWT dalam berbagai dimensinya
Memahami Islam sebagai Agama Fitrah