HARIAN MERAPI - Perilaku agresif di kalangan pelajar biasa terjadi dimana siswa-siswi mulai menginjak masa remaja.
Keinginan untuk menunjukkan eksistensi dirinya dan pencarian jati diri kadang membuat remaja berperilaku berlebihan yang bisa membahayakan diri mereka atau orang lain.
Ada banyak fator yang jadi penyebab agresivitas pelajar atau remaja.
Baca Juga: Pengalaman horor Surti tinggal di rumah warisan mertua, seperti ada sosok yang selalu mengintip
Di antaranya, Pertama, faktor pola asuh orangtua.
Peranan dan bantuan orangtua kepada anak akan dapat tercermin dalam pola asuh yang diberikan kepada anak-anaknya.
Kecenderungan pola asuh orangtua dapat mengendalikan perilaku anaknya, termasuk mengendalikan perilaku agresif.
Kedua, pengaruh interaksi antar teman sebaya.
Pengaruh teman sebaya ini sangat kuat dan merupakan salah satu reaksi atas status yang disandangnya.
Di satu sisi, remaja melakukan gerak memisahkan diri dari orangtua dan di sisi yang lain, remaja melakukan gerak menuju ke arah teman sebayanya.
Baca Juga: Hati-hati lur, nomor palsu mengatasnamakan Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo gentayangan
Ketiga, konsep diri.
Konsep diri adalah kesadaran atau pengertian tentang diri sendiri, yang mencakup pandangan tentang dunia,
kepuasan tentang kehidupan, dapat menghargai atau menyakiti diri sendiri, mampu mengevaluasi kemampuan sendiri, dan persepsi mengenai diri sendiri .
Subjektivitas manusia selalu membedakan cara pandang sesuatu objek yang diamati.
Artikel Terkait
Tujuan dan komponen-komponen strategi pembelajaran interaktif di sekolah
Lima penyebab kufur nikmat, di antaranya karena kesombongan dan godaan syetan
Lima kriteria keluarga surgawi, di antaranya saling menghormati, sopan santun dan penuh perhatian
Enam faktor untuk menggapai keluarga penuh berkah, di antaranya niat yang lurus dan tujuan yang mulia
Salah satu kunci keberhasilan mendidik anak: selalu minta pertolongan kepada Allah SWT